Mengenai Saya

Foto saya
Singkawang, Kalimantan Barat, Indonesia
Saya berasal dari Singkawang Kalimantan Barat. Saya anak Suku Dayak Salako Garantukng Sakawokng. Saya cinta perdamaian. Saya cinta Indonesia.

Rabu, 23 Juni 2021

Munyi Antu.

Antoh munyi amèo ka uas kõ,
Dahayo munyi antu,
Gaik nangar nyo õ,
Pi jamaeyok agik.

Pakunam

Pakunam merupakan salah satu kampung yang ada di Kelurahan Sijangkung, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang, Propinsi Kalimantan Barat. 
Di kampung ini terdapat beberapa Puncak Gunung yang memiliki nilai Mistis dan Sejarah.

Karamok

Karamok bajapetn manyakng, 
Kadek bajootn ngetn,
Kadek nyapetn saketn, 
Adenek jare kadek di-se nyapetn. 

Jumat, 23 April 2021

Pantun Hari Kartini

 Contoh.


Kartini menari


Pak Sapril cari kueni,

Kueni dicari sambil menari,

Bulan April hari Kartini,

Marilah bernyanyi sambil menari.


Kartini cantik pandai menari,

Menari-nari menghibur diri,

Kawan-kawan mari kemari,

Kita bersama menghibur diri.


Dalam perigi ada gelatik,

Saling mengejar hingga ke sini,

Buat apa berwajah cantik,

Kalau tidak berhati kartini.


Karya 

Hendra Bahari

Selasa, 06 April 2021

Puisi "Maaf Merah" karya Hendra Bahari Singkawang

"Maaf Merah "


Wajahnya merah padam,

Menahan rasa malu,

Rasa cámak yang membuat pilu hati,

Namun ku kan memberimu,

Kata maaf meski kau terlalu,

Pada aku, 

Gurumu yang kau hinakan.


Karya Hendra Bahari Singkawang

Senin, 29 Maret 2021

Puisi "Menari di atas Awan" karya Hendrasius, S.Pd.

 Pohon Pejuang

Hendrasius, lahir di Sijangkung, 24 Desember 1983. Putra bungsu dari sepuluh bersaudara memiliki hobbi membaca, menyanyi, dan berkebun. Bekerja sebagai  Petani Singkong. Motto: Kegagalan merupakan pengalaman terbaik untuk memperbaiki diri.

       Menari awan di atas Gunung


       Menggenggam harapan secerah Surya

       Menghangatkan Dia yang berlari

       Di gerbang tanah Khatulistiwa

                     Awan menari di atas pohon

                     Berdendang riang Dia yang terlahir

                     Tangis pilu calon Pejuang

                     Demi mereka yang tak datang

      Pohon melambai di Gunung Padagi

      Menandai Dia yang bersenjata

      Membela bangsa dan negara

      Dari derita yang kian meraja

                   Menggigit jantung hingga kepala

                   Pada Dia yang mati muda

                   Demi membela yang tiada bernoda

                   Semua karna Doa-Doanya.

Minggu, 28 Maret 2021

Puisi "Gigi dan Pisau" karya Hendrasius Bahari

 Gigi dan Pisau


Gig negara terjatuh,

Di atas tajamnya mata pisau,

Negara itu teriris,

Terluka berderai.


Karya: Hendrasius Bahari.


Sabtu, 27 Maret 2021

Puisi Sinar Mematikan karya Hendrasius Bahari

Sinar Mematikan


Langit pagi memecahkan sinar mentari,

Cahayanya menusuk kulitku,

Hingga kulitku hangus terbakar.


Karya Hendrasius Bahari

Jumat, 26 Maret 2021

Puisi "Tangisan Malam" karya Hendrasius Bahari

Tangisan Malam


Di tengah malam sunyi,

Aku menangis meraung-raung,

Menangisi Mereka,

Yang telah pergi bersama angin malam,

Yang membawa raunganku pada Ilahi.


Di tengah malam sunyi,

Aku menitikan air mata darah,

Menangisi mereka,

Yang telah hancur bersama angin Surga,

Yang membawa derasnya air mataku pada Sang Pencipta.


Karya : Hendrasius Bahari




Puisi Gerimis dan Rembulan karya Hendrasius, S.Pd.

Gerimis dan Rembulan


Hujan Gerimis,

Menantang rembulan malam ntuk bersinar,

Bersama gemerisik di sela-sela dedaunan.


Gerimis dan Rembulan,

Akankah Dia akan membara?

Ataukah Diakan menangis bersama Gerimis di malam ini?

Merenungi Rembulan yang bersembunyi?


Karya: Hendrasius, S.Pd

Puisi "Berjuta Badai" Karya Hendra Bahari

 Sudah dikirim

Berjuta Badai

Aku berada di tengah badai

Tersisih bersama beratus luka

Karna api yang membara

Cintamu yang mendua


Aku tertusuk seribu duri

Terbuang dari kulit anyir

Karna asmara yang membara

Dustamu yang tersisa


Aku terluka di antara puing-puing duri

Kecewa hati bersama sejuta derita

Karna kau yang tiada bermuka


Janjimu indah penuh bualan

Aku mati di antara semak berduri

Merana, tersiksa dengan berlaksa dosa

Karna kau yang durjana

Kau membuatku mati terhina

Puisi 16 baris untuk lomba tingkat nasional.


Biodata Penulis

Hendrasius, Putera bungsu dari Bapak Bahari Loson bin Nampo dan Ibu Kisah Usup binti  Nyabukng. Lahir pada hari Sabtu, tanggal 24 Desember 1983, di Dusun Pakunam, Kelurahan Sijangkung, Kecamatan Singkawang Selatan, Kalimantan Barat. Memiliki hobby membaca buku, dan berkebun. Pekerjaan sebagai petani singkong. Motto &Tetap jujur dan adil meski berada di antara gelombang besar.& Alamat rumah Jalan Sagatani Rt/Rw: 16/004 no.4 Kelurahan Sijangkung, Kec. Singkawang Selatan, Kota Singkawang, Propinsi Kalimantan Barat, Indonesia.

Puisi Ngauk Kapalo karya Hendra Bahari Singkawang 2024

 Ngauk Kapalo (Hendra Bahari Singkawang)   Nanang mato ka oncok bukit, Maok ijook gaik taraboh, Antoh mato dameo, Mato urok taraboh, Ka puhu...