Tempurung kelapa
Bara api membakar malam,
Menghangatkan periuk nasi,
Berisi beras kemarin,
Lidah api menari,
Menjilat burit periuk hitam ternoda
Perlahan namun pasti,
Burit periuk kan keriput
terkoyak luka menga-nga
Bara api menyala,
Membakar burit periuk,
Tercium bau hangus dari periuk
Mengepul asap putih dari beras gosong,
Tempurung kelapa berteriak-teriak
Namun semua telah tiada
Pergi tanpa derita
Yang tersisa hanyalah bahagia
Tanda rasa cinta pada mereka yang telah membara
Lebur bersama api di malam gelap
Karya :Hendrasius (Hendra Bahari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar